Bisnis Ikan Hias merupakan
bisnis yang cukup memberikan harapan, jika dibandingkan dengan ikan konsumsi pola pemeliharaan ikan hias dan pemberian pakan ikan hias relatif sama, tetapi ikan hias memiliki nilai ekonomis yang cukup tinggi. Meski permintaan ikan hias cenderung tidak sebesar permintaan ikan konsumsi tetapi masih cukup terbuka lebar. Salah satu ikan hias yang cukup memiliki prospek bisnis yang menjanjikan adalah
Ikan Manfish atau Angle Fish selain ikan hias lain seperti
Ikan Mas Koki,
Ikan Koi dan lain -lain .Ikan Manfish disebut pula Angle Fish/ikan bidadari karena karena bentuk dan warnanya menarik serta gerakkannya yang tenang. Karena itulah penggemar ikan hias air tawar banyak menyukai ikan manfish.
Untuk menekuni bisnis budidaya ikan manfish tidak diperlukan lahan yang luas , bahkan dapat dilakukan dalam aquarium atau paso dari tanah, sehingga tidak membutuhkan investasi yang besar untuk bisnis ini. Selain itu pemasaran ikan manfish cukup mudah karena banyak penggemar melalui toko-toko ikan hias dan pasar ikan hias. Bisnis Budidaya ikan manfish dapat dilakukan sebagai
bisnis sampingan sebagai tambahan pemasukan keluarga ataupun
bisnis dalam skala usaha kecil karena tidak memerlukan modal yang besar.
Ada beberapa jenis ikan Manfish yang dikenal dan berkembang di Indonesia antara lain adalah:
Diamond (Berlian), Imperial, Marble dan Black-White.
Ikan Manfish Diamond (Berlian)memiliki warna perak mengkilat sampai hijau keabuan. Pada bagian kepala atas terdapat warna kuning hingga coklat kehitaman yang menyusur sampai bagian punggung.
Ikan Manfish Imperial mempunyai warna dasar perak, tetapi tubuhnya dihiasi empat buah garis vertikal berwarna hitam/coklat kehitaman. Ikan Manfish Marble memiliki warna campuran hitam dan putih yang membentuk garis vertikal. Sedangkan
Ikan manfish Black-White mempunyai warna hitam menghiasi separuh tubuhnya bagian belakang, dan warna putih menghiasi separuh bagian depan termasuk bagian kepala.
Manfish Black-White
Pola Bisnis Ikan Manfish
Bisnis ikan manfish ditujukan untuk pemenuhan permintaan ikan manfish dalam beberapa ukuran. Karena itu idealnya bisnis ikan manfish adalah melakukan pembibitan dan pembesaran hingga ukuran tertentu sesuai dengan permintaan pasar. Untuk melakukan pembibitan dan pemeliharaan ikan manfish sampai layak jual diperlukan perawatan yang baik. Perawatan yang baik meliputi perawatan kondisi air yang baik dan terebas dari zat-zat kimia berbahaya seperti amoniak dan lain-lain. Selain itu kondisi kolam harus cukup tersedia oksigen sebagai zat penting untuk ikan. Untuk
menambahkan kandungan oksigen terlarut dalam air ditambahkan aerator. Untuk menyaring kotoran dalam kolam ikan manfish biasanya ditambahkan
filter kolam yang menyaring kotoran fisik maupun kimia.
Pemilihan Indukan Ikan Manfish
Untuk mendapatkan ikan manfish yang berkualitas baik harus dimulai dengan pemilihan indukan yang baik pula baik induk ikan manfish jantan maupun betina.
a. Induk yang baik untuk dipijahkan adalah yang telah berumur lebih dari 6 bulan, dengan panjang induk jantan + 7,5 cm dan induk betina + 5 cm.
b. Untuk penentuan pasangan secara cermat, yaitu dengan cara menyiapkan induk-induk yang telah matang telur dalam satu bak (2 x 2) meter persegi dengan ketinggian air + 30 cm. Umumnya ikan manfish akan memilih pasangannya masing-masing. Hal ini dapat terlihat pada malam hari, ikan yang telah berpasangan akan memisahkan diri dari kelompoknya. Ikan yang telah berpasangan ini segera diangkat untuk dipijahkan.
Cara Pemijahan Ikan Manfish
a. Tempat pemijahan dapat berupa aquarium, bak atau paso dari tanah, diisi air yang telah diendapkan setinggi 30 – 60 cm
b. Siapkan substrat dapat berupa daun pisang, seng plastik, kaca, keramik atau genteng dengan lebar + 10 cm dan panjang + 20 cm
c. Substrat diletakkan secara miring atau terlentang d. Sebelum terjadi pemijahan, induk jantan akan membersihkan substrat dengan mulutnya
e. Setelah terjadi pemijahan, telur akan menempel pada substrat. Untuk satu kali pemijahan telur dapt berjumlah 2.000 ~ 3.000 butir
f. Selama pemijahan induk akan diberi makan kutu air dan cuk.
Pemeliharaan Benih Ikan Manfish
Setelah induk memijah, penetasan telur dapat segera dilakukan. Penetasan telur ada beberapa cara:
a. Substrat yang telah ditempeli telur diangkat, untuk dipindahkan kedalam aquarium penetasan. Pada waktu mengangkat substrat diusahakan agar telur senantiasa terendam air, untuk itu dapat digunakan baskom atau wadah lain yang dimasukkan ke tempat pemijahan
b. Cara kedua yaitu telur ditetaskan dalam tempat pemijahan. Setelah menetas (2 ~ 3 hari) benih yang masih menempel pada substrat dapat dipindahkan ke aquarium. Pemindahan benih dilakukan dengan cara yang sama
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pemeliharaan benih Ikan Manfish:
a. Aquarium tempat menetaskan telur maupun pemeliharaan benih sebelumnya harus di persiapkan dahulu, yaitu dengan mengisi air yang telah diendapkan + 10 cm, kemudian bubuhkan methyline blue beberapa tetes, untuk mencegah kematian telur karena serangan jamur. Selanjutnya beri tambahan oksigen dengan menggunakan pompa udara.
b. Telur dan benih yang masih menempel pada substrat tidak perlu diberi makan
c. Setelah lepas dari substrat (3 ~ 4 hari) dapat diberikan makanan berupa rotifera atau kutu air yang disaring, selama 5 ~ 7 hari.
d. Selanjutnya benih diberi kutu air tanpa di saring
e. Setelah seminggu diberi kutu air, benih muali dicoba diberi cacing rambut.
Pembesaran Ikan Manfish
Setelah proses pemijahan berjalan dengan baik langkah berikutnya adalah melakukan pembesaran ikan manfish. Pembesaran ikan manfish dapat dilakukan pada beberapa media kolam. Pembesaran dapat dilakukan dengan akuarium, bak semen, kolam terpal hingga kolam lumpur yang luas.Jika dipelihara pada kolam lumpur pakan alami akan lebih banyak tersedia sehingga pemberian makanan tambahan tidak begitu banyak. Jika dipelihara pada akuarium atau koman semen ada beberapa hal yang perlu diperhatikan antara lain:
1. Setelah benih memakan cacing rambut, perlu dilakukan penjarangan di aquarium yang lebih besar
2. Pada 1,5 bulan dapat ditebar sebanyak + 1.000 ekor benih pada bak tembok berukuran (1,5 x 2) meter persegi dengan tinggi air 15 s.d. 20 cm
3. Selanjutnya penjarangan dilakukan 2 minggu sekali dengan membagi dua, sehingga tiap kolam diisi 100 ekor
4. Pada keadaan terbatas kepadatan lebih dari 100 ekor, asal ketinggian air ditambah serta diberi pompa udara
5. Pembersihan kotoran dilakukan setiap hari dengan menyiphon dan air sebagaimana semula, atau jika kolam/akuarium memiliki
sistem filter yang baik tidak perlu melakukan pembersihan air, cukup menambahkan air jika mulai berkurang. Penggantian air sebagian bisa dilakukan seminggu sekali.
(Galeriukm).
Sumber:
Dinas Perikanan, DKI Jakarta, Jakarta.